Perbedaan Gula Melaka Dan Gula Merah
Gula Merah / Gula Melaka / Gula Nira Aren / Gula Nira Aren . Gula Merah / Gula Melaka / Gula Nira Aren / Gula Nira Aren. Gula merah merupakan salah satu bahan yang penting bagi masakan maupun minuman khas Indonesia karena memiliki aroma dan rasa manis yang berbeda dengan gula lainnya. Berbagai jenis gula merah tersedia di pasaran. Warna merah pada gula diperoleh secara alami tanpa tambahan bahan pewarna. Selain itu, gula merah ini juga terjamin keamanannya karena tidak melibatkan bahan pengawet dalam proses pembuatan.
Kalau sedang traveling di Kuala Lumpur, Melaka, Penang atau di bagian mana saja di Malaysia, Sobat Arenga menemukan banyak jajanan dengan konten gula merah. Ada Sago Gula Melaka, Kue Onde-onde yang mirip Klepon, Kuih Ketayap yang mirip dadar gulung, dan masih banyak lagi. Pemanis berwarna coklat ini di Malaysia disebut Gula Melaka.
Disebut demikian karena pemanis ini sejarahnya berawal dari negara bagian Malaysia yang disebet Melaka. Sebelumnya dikenal sebagai Malaka dan terletak di Pesisir Barat Semenanjung Malaysia.
Aslinya, gula Melaka adalah gula merah versi Malaysia dan terbuat dari nira kelapa. Cairan manis yang berasal dari tangkai mayang kelapa itu dimasak sampai kental sehingga menghasilkan gula merah padat atau kristal gula bubuk seperti gula pasir.
Dengan alasan ekonomis, kemudian Belanda merubahnya jadi berbahan baku dari tebu.
Sejarah gula merah di Malaysia bermula pada masa penjajahan Portugis di Melaka pada abad ke-16. Ketika itu, para pedagang Portugis memperkenalkan teknik pembuatan gula merah yang mereka bawa dari India. Negara yang masuk gugusan Negeri Asia Selatan, India, ini memang sudah berabad-abad menggunakan gula merah yang mereka sebut jaggery. Bahkan dalam pengobatan Ayuverda jaggery salah satu konten yang tak boleh ketinggalan.
Dalam bahasa Portugis, gula merah disebut “açúcar mascavado”, yang artinya adalah gula merah yang belum disaring. Mengapa kemudian dikenal sebagai “gula Melaka” karena banyak diproduksi di Melaka. Ditambah lagi jadi salah satu bahan utama dalam perdagangan internasional.
Pada abad ke-17, Belanda mengambil alih Pesisir Barat Semenanjung Malaysia dari Portugis dan melanjutkan produksi gula merah. Tapi bahannya tidak lagi dari nira kelapa melainkan dari tebu. Alasannya adalah sumber bahan baku lebih mudah karena masa panen lebih singkat, murah, dan sistem tanaman paksa.
Belanda meningkatkan teknik pembuatan gula merah di Melaka dengan menggabungkan teknologi dari India, Cina, dan Eropa. Agar bisnis gula merah lebih sustainable, Belanda menerapkan sistem tanam paksa tebu di daerah pedalaman untuk memastikan pasokan gula merah cukup untuk memenuhi permintaan pasar internasional.
Bahan baku pembuatan
Meski serupa, bahan baku pembuatan gula aren dan gula merah sangatlah berbeda.
Gula aren merupakan gula yang dibuat dari nira (cairan yang keluar dari pohon) aren atau enau (Arenga pinnata). Selain nira, pohon aren menghasilkan buah kolang-kaling dan batangnya menghasilkan ijuk untuk dijadikan sapu.
Sementara itu, gula merah terbuat dari nira berbagai jenis pohon, seperti kelapa, palem, nipah, lontar, atau sagu. Namun, gula merah umumnya dibuat dari nira kelapa (Cocos nucifera).
Gula merah juga sering disebut dengan gula jawa karena pengrajinnya paling banyak berada di Pulau Jawa.
Apa itu indeks glikemik?
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh setelah dikonsumsi. Makanan dengan GI tinggi (di atas 70) akan meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan dengan GI rendah (di bawah 55).
Tahapan pembuatan awal dari kedua jenis gula ini sama, yaitu melibatkan pengambilan nira, penyulingan, penggilingan, dan pemanasan. Yang menjadi perbedaan gula jawa dan gula aren yaitu proses akhirnya.
Gula jawa biasanya dikeringkan pada cetakan bulat khusus atau menggunakan batok kelapa. Setelah dicetak, gula kemudian dikeringkan agar memudahkan pengemasan.
Sementara itu, gula aren juga ada yang diproses sama seperti gula jawa, ada juga yang membuatnya menjadi tekstur cair.
Perbedaan utama antara tekstur gula aren dan gula merah terletak pada kepadatan atau konsistensinya.
Gula aren memiliki tekstur yang lebih lunak, lembut, tetapi padat. Gula ini akan lebih mudah cair apabila dipanaskan. Sementara itu, gula merah cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dan padat dibandingkan gula aren.
Itulah sebabnya banyak orang yang memecahkan atau mencairkan gula sebelum dilarutkan pada masakan.
Perbedaan gula aren dan gula merah juga terletak pada warnanya. Memang sekilas kedua gula ini cukup mirip, tetapi jika dilihat lebih dekat kedua gula memiliki warna yang berbeda.
Gula aren biasanya memiliki warna yang berkisar dari cokelat muda hingga cokelat tua. Sementara itu, gula jawa memiliki warna yang lebih gelap daripada gula aren.
Perbedaan warna ini seringkali mencerminkan perbedaan dalam komposisi kimia dan rasa antara keduanya.
Hal yang membedakan lain antara gula jawa dan gula aren yaitu pada rasanya.
Perbedaan rasa gula aren dan gula merah yaitu gula aren memiliki rasa yang lebih legit, gurih, smokey, sedikit rasa karamel, ringan, dengan sedikit aroma kelapa.
Sementara itu, gula merah memiliki rasa manis yang kuat dengan rasa karamel yang lembut. Jika gula merah dibuat dari nira kelapa biasanya rasa kelapa lebih dominan pada gula ini sehingga membuatnya lebih kaya rasa.
Gula aren biasanya memiliki aroma dan rasa yang lebih tajam daripada gula jawa. Karena itulah gula aren sering kali dijadikan pemanis dengan rasa gula yang dominan.
Beberapa makanan yang menggunakan gula aren yaitu cendol, es kopi susu, dan klepon.
Gula merah umumnya digunakan pada campuran masakan yang membutuhkan rasa manis. Masakan yang menggunakan gula merah yaitu gudeg, semur, bumbu kacang, atau bumbu ayam bakar.
Bagaimana dengan brown sugar?
Brown sugar terbuat dari ekstrak tebu yang dikristalisasi, sama seperti gula pasir yang biasa beredar di pasaran. Namun, bedanya saat proses pembuatan ditambahkan sirup molases, sehingga menghasilkan gula yang berwarna kecokelatan.Molases atau tetes tebu sendiri adalah hasil samping dari proses pembuatan gula tebu (refined sugar). Wujudnya berupa cairan kental kecoklatan, diperoleh dari proses terakhir, yaitu kristalisasi jus atau sirup gula jenuh.
Molases mempengaruhi pekatnya warna cokelat pada hasil pencampurannya dalam pembuatan brown sugar, tergantung berapa lama waktu pemanasan molases yang akan dicampurkan ke dalam gula pasir. Makin lama pemanasan yang dilakukan, maka warnanya pun akan makin pekat nantinya.
Kandungan zat gizinya
Dari segi kandungan, gula aren dan gula jawa memiliki beberapa perbedaan.
Dikutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut ini kandungan pada gula aren:
Sementara itu, kandungan pada gula merah, khususnya gula kelapa yaitu:
Nah, jika Anda bertanya lebih sehat gula aren atau gula jawa? Jawabannya adalah gula aren karena tidak memiliki kandungan lemak serta zat gizinya lebih banyak daripada gula jawa.
Karena kandungan gula aren dan gula jawa hampir sama, kedua jenis pemanis ini juga memiliki manfaat yang sama. Perbedaannya terletak pada kandungan natrium, kalium, dan seng yang tidak dimiliki oleh gula jawa.
Hal ini membuat gula aren memiliki manfaat yang lebih unggul. Natrium memiliki manfaat untuk menjaga cairan tubuh, kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, sedangkan seng berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Nah, setelah mengetahui perbedaan gula aren dan gula merah, Anda tak perlu bingung lagi untuk menentukan jenis gula yang Anda pilih. Semoga bermanfaat.
[embed-health-tool-bmi]
Kehidupan kita tampaknya tak bisa lepas dari yang namanya gula. Bahkan, banyak sekali jenis olahan pangan yang menggunakan gula untuk meningkatkan cita rasanya. Baik dari gula merah, gula aren, hingga brown sugar.
Soal jenis gula di atas, ketiganya sepintas mirip. Sering juga dianggap sama. Namun, tiga jenis gula itu ternyata berbeda meski bentuk dan warnanya mirip. Simak penjelasan berikut ini, yang dihimpun dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Fakta Gula, Komoditas Manis dan Sisi Pahit di Baliknya
Kandungan indeks glikemik
Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya terletak pada nilai indeks glikemik (IG).
Gula aren memiliki nilai IG 40 yang termasuk dalam kategori rendah. Sementara itu, gula merah memiliki nilai IG yang berbeda-beda tergantung bahan baku pembuatannya.
Gula merah yang berasal dari kelapa memiliki indeks glikemik sebesar 55. Meski berbeda angkanya, kedua gula ini memiliki kadar IG yang lebih rendah daripada gula pasir sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
Gula merah dari kelapa
Gula merah merupakan produk pemekatan air nira dari pohon kelapa, dengan cara direbus beberapa jam hingga berwarna kecokelatan dan mencapai kadar air rendah. Proses ini menghasilkan aroma khas.Nira sendiri merupakan cairan berwarna bening yang terdapat dalam mayang, yaitu bunga kelapa yang ujungnya belum membuka. Air nira diperoleh dengan cara menyadap atau menderes.
Bahan baku gula aren berbeda
Sama saja seperti gula merah, gula aren atau palm sugar juga dibuat dari air nira. Secara tekstur, warna, dan rasa gula aren mirip dengan gula merah, yang membedakan hanyalah bahan bakunya.
Gula aren terbuat dari air nira yang disadap dari pohon aren (Arenga pinnata), tanaman dari keluarga palem. Dalam proses pembuatannya, air nira yang sudah dipanen selanjutnya dimasak selama beberapa jam hingga mengental dan berwarna kecokelatan. Lalu, dicetak hingga mengeras.
Berbagai perbedaan gula aren dan gula merah
Gula aren dan gula merah merupakan gula yang populer digunakan sebagai bahan membuat kue, kopi, camilan, dan berbagai masakan lainnya. Bentuk, warna, dan rasanya memang hampir mirip, tapi kedua jenis gula ini memiliki berbagai perbedaan.
Berikut ini berbagai perbedaan gula aren dan gula merah yang perlu diketahui.
Penggunaan Gula Melaka
Gula melaka telah menjadi bagian penting dari masakan Malaysia dan Singapura. Gula ini digunakan dalam berbagai hidangan tradisional, termasuk kue-kue, minuman, dan saus. Selain itu, pemanis warna coklat ini juga digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan rempah-rempah dan saus khas Malaysia seperti kicap manis dan sambal.
Gula merah juga terkenal karena khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Terutama berkat kandungan mineral seperti kalsium, besi, fosfor, dan kalium yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan otot.
Gula melaka adalah salah satu jenis pemanis tradisional yang berasal dari daerah Malaka di Malaysia. Gula ini terbuat dari nira kelapa yang dimasak hingga menghasilkan kristal gula merah dan gula cetak (padat). Ketika Belanda mengambil alih kekuasaan dari Portugis, bahan baku gula merah berubah dari kelapa jadi tebu.
Sejarahnya bermula pada masa penjajahan Portugis di Melaka pada abad ke-16. Saat ini, gula merah telah menjadi bagian penting dari masakan Malaysia dan Singapura dan juga dikenal karena khasiatnya yang baik untuk kesehatan.
Arenga Indonesia, produsen gula aren di Tangerang. Chats by WA 0819 32418190
Terdapat berbagai jenis gula yang dapat digunakan untuk memasak, beberapa di antaranya yaitu gula merah dan gula aren. Kedua jenis gula ini sering dianggap sama karena bentuk dan rasanya yang mirip, padahal keduanya berbeda. Apa saja perbedaan gula aren dan gula merah?